Sabtu, 03 Maret 2012

JUDUL: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR NEGERI 017 LAHANG BARU KECAMATAN GAUNG


JUDUL: KEPEMIMPINAN  KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI  SEKOLAH DASAR NEGERI 017 LAHANG  BARU KECAMATAN GAUNG

A.  Latar belakang
Sekolah merupakan lembaga yang bersipat kompelek dan unik.[1] Dan sekolah sebagai organisasi menjadi tempat untuk mengajar dan belajar dan tempat untuk menerima dan memberi pelajaran. Terdapat orang atau sekelompok orang yang melakukan hubungan kerjasama yaitu: kepala sekolah, kelompok  Guru ddan tenaga fungsional yang lain, kelompok kerja Administrasi/staf, kelompok siswa atau peserta didik dan kelompok orang tua siswa.[2]
Dalam kehidupan organisasi Fungsi kepemimpinan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan. Dan kepala sekolah yang berhasil apabila seorang kepala sekolah memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompelek dan unik, serta mampu melaksanakan pranan kepala sekolah sebagai seseorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah.
Dalam hal ini meningkatkan kualitas pendidikan sebagai kepala sekolah, Supriadi mengemukakan : Erat hubunganya antara mutu kepala sekolah dengan aspek kehidupan sekolah seperti disiplin sekolah, iklim budaya sekolah, dan menurutnya prilaku nakal peserta didik.[3]
Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah  ialah mengawasi kinerja guru-gurunya, agar pelajaran serta autput yang dihasilkan dari sekolah tersebut menjadi lebih baik.
Dr.Ibrahim Bafadal, M.Pd mengatakan : salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dasar dalam meningkatkan kemampuan professional guru yang dipimpinnya, khususnya guru kelas, guru mata pelajaran pendidikan agama, guru jasmani dan kesehatan, dan guru lainya. Adalah supervise yang dilakukan secara terus  menrus dan continue.[4]
Prof.Dr. Dedi Supriyadi  mengatakan : bahwa guru merupakan segala reformasi dibidang pendidikan, ia mengatur pendapat Rond Brant hampir semua usaha reformasi dibidang pendidikan seperti pembaharuan kurikulum dan penerapan metode mengajar baru pada akhirnya tergantung pada guru, tanpa guru menguasai bahan pembelajaran dan srategi belajar mengajar. Tanpa mereka dapat mendorong siswa untuk meningkatkan prestasi yang tinggi. Maka segala upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan mencapai hasil yang maksimal[5]
Dalam hal kepemimpinan sebagai kepala sekolah, Pidarta mengemukakan tiga keterampilan yang harus di meliki oleh kepala sekolah  untuk menyukseskan kepemimpinannya, tiga keterampilan tersebut adalah: keterampilan Konseptual yaitu keterampilan untuk memahami dan mengoperasikan organisasi, keterampilan manusiawi yaitu keterampilan untuk  kerjasama, memotivasi dan memimpin, dan keterampilan teknik yaitu keterampilan dalam menggunakan pengetahuan, metode teknik, serta pelengkapan untuk menyelesaikan tugas.[6]
Ag.Soejono mengemukakan tugas guru dalam Islam adalah:
1.  wajib menemukan pembawaan yang ada pada anak didik dengan berbagai cara seperti observasi, wawancara, melalui pergaulan, angket, dan  sebagainya.
2.  berussaha  menolong anak didik mengembangkan pembawaan yang baik dan menekankan pembawaan yang buruk agar tidak berkembang.
3.  memperlihatkan kepada anak didik tugas orang dewasa dengan cara memperkenalkan berbagai bidang  keahlian, keterampilan agar anak didik memilihnya dengan tepat.
4.  mengadakan evaluasi setiap waktu untuk mengetahui apakah perkembangan anak didik berjalan dengan  baik.
5.  memberi bimbingan dan penyuluhan tatkala anak didik  menemui dalam mengembangakan potensinya.[7]
Kepala sekolah sangat bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukan oleh bawahan yaitu perbuatan yang dilakukan oleh guru,  siswa, staf dan orang tua siswa tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab kepala sekolah.
Berdasarkan pengamatan sementara yang dilakukan oleh penulis di Sekolah Dasar Negeri 017 Lahang Baru, kepala sekolah di sekolah tersebut telah berusaha mealkukan pengawasan sebagai pemimpin di sekolah terhadap kinerja guru di sekolah tersebut. Namun kepemimpinan yang dilakukan oleh kepala sekolah tersebut belum maksimal, ini terliht dari gejala-gejala sebagai berikut:
  1. Kepala SDN 017 Lahang Baru jarang memeriksa perangkat mengajar guru Pendidkan Agama Islam.
  2. Kepala SDN 017 Lahang Baru jarang memeriksa kehadiran  guru Pendidkan Agama Islam.
  3. kepala SDN 017 lahang Baru tidak berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru Pendidikan Agama Islam.
Melihat dari gejala-gejala tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti permasalahan ini dengan judul : “KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PENDIDIKAN  AGAMA ISLAM DI SDN 017 LAHANG BARU KECAMATAN GAUNG”
B.  Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.  Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja Guru Pendidikan Agama Islam di SDN 017 Lahang Baru Kecamatan Gaung?
2.  Apa paktor penghambat dalam kepemimpinan  kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja Guru Pendidikan Agama Islam di SDN 017 Lahang Baru Kecamatan Gaung?
C.  Metodologi Penelitian
  1. lokasi  Penelitian
lokasi penelitian yang akan penulis lakukan adalah di Sekolah Dasar Negeri 017 lahang Baru Kecamatan Gaung, yang terdiri dari 6(enam) ruangan kelas, 1(satu) ruangan kantor.
  1. Populasi dan sample
a.  Populasi
Pengertian dari populasi ini secara spesifikasi, Sukardi mengutip pengertian populasi menurut Babbie yaitu : “Elemen penelitian yang hidup dan tinggalnya bersama-sama dan secara teoritis menjadi target hasil penelitian.[8]
Mengenai pengertian dari populasi ini, Dr. Irawan Soeharto  dalam bukunya Metode penelitian social bahwa populoasi atau Universe adalah jumlah keseluruhan unit analisis yaitu objek yang akan kita teliti.[9]
 Dari pengertian di atas diketahui bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian dan yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah kepala sekolah SDN 017 lahang Baru  Kecamatan Gaung yang berjumlah 1 orang.
b.  Sampel
Sample menurut Suharsimi Arikunto, sample diartikan sebagai: sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.[10]
Menurut Sudarwan Danim sample adalah sub unit populasi surpey itu terdiri, yang oleh peneliti  dipadang mewakili populasi target, dengan kata lain sample adalah elemen-elemen yang dipilih atas dasar kewakilannya.[11]


  1. Sobjek dan Objek Penelitian
a.  Subjek Penelitian
Adapun subjek penelitian ini adalah kepala sekolah SDN 017 Lahang Baru Kecamatan Gaung : yaitu bapak Arifin Sya’ban.
b.  Objek penelitian
Adapun objek dalam penelian ini adalah kepemimpinan  kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru PAI di SDN 017 lahang Baru kecematan Gaung.
  1. teknik pengumpulan data
a.  Angket 
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Jika wawancara dilakukan dengan komunikasi secara lisan, maka dalam angket komunikasi tersebut dilakukan secara tertulis. Maka angket yaitu Menyebarkan sejumlah pertanyaan yang tertulis kepada responden 
b.  Teknik Dokumentasi
Dekumentasi adalah meteri data mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda dan sebagainya.[12]
Dengan demikian, dokumentasi merupakan kumpulan data atau barang yang mendukung penelitian ini.
  1. Teknik analisa data
Setelah semua data terkumpul kemudian diklasipikasikan menjadi dua bagian yaitu : data yang berbentuk kualitatif (data yang berbentuk kata-kata) dan kuantitatif (data yang berbentuk angka-angka), kemudian data tersebut akan dipersentasikan kembali teknik ini disebut diskriftif kualitatif dengan persentase dan menggunakan rumus :
P =    100 %
Keterangan :     P = Angka persentase
            F = Frekuensi
            N = Banyak individu[13]
Berdasarkan indikator diatas dapat dilihat bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja Guru Agama Islam di SDN 017 lahang Baru Kecamatan Gaung dengan ketentuan Sebagai berikut :
Sangat baik           = 81%-100%
Baik             = 61%-80%
Cukup Baik      = 41%-60%
Kurang Baik      = 21%-40%
Tidak Baik      = 0 %-20% 
















DAFATAR PUSTAKA


Ahmad tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2008

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008

Dedi Supriadi, Membangun Bangsa Melalui Pendidikan,  Bandung : PT. Remaja Rosda

E. Mulyasa, Manejemen Berbasis Sekolah, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2007

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2007

Irawan Soeharto, Metodologi Penelitian Sosial,   Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2000

Sudarwan Danim, Metode Penelitian Ilmu-Ilmu Perilaku, Jakarta : Bumi Aksara, 2000

Suharsimki Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta, 2002

Sukardi, Metodelogi Penelitian  pendidikan , Jakaqrta : Bumi Aksara, 2005

Wahjo Suminjo, Kepemimpinan Kepala sekolah,  Jakarta : PT. Raja  Grafindo Perseda, 2007

Wahjo Suminjo, Keterampilan Kepala sekolah, ( Bandung : PT. Raja  Grafindo Perseda, 2007



[1]Wahjo Suminjo, Kepemimpinan Kepala sekolah, ( Jakarta : PT. Raja  Grafindo Perseda, 2007 ), Hal. 81
[2]Wahjo Suminjo, Keterampilan Kepala sekolah, ( Bandung : PT. Raja  Grafindo Perseda, 2007 ), Hal. 136
[3]E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2007), Hal. 24
[4] Wahjo Sumidjo, Op.Cit, Hal. 83
[5] Dedi Supriadi, Membangun Bangsa Melalui Pendidikan, ( Bandung : PT. Remaja Rosda karya,  2008 ), Hal. 79
[6]E. Mulyasa, Manejemen Berbasis Sekolah, ( Bandung : PT> Remaja Rosda Karya, 2007 ), Hal.126
[7]Ahmad tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam,  ( Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2008 ), Hal. 76
[8]Irawan Soeharto, Metodologi Penelitian Sosial,  ( Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2000), Hal. 37
[9]Sukardi, Metodelogi Penelitian  pendidikan , ( Jakaqrta : Bumi Aksara, 2005 ), Hal. 53
[10]Suharsimki Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002 ), Hal. 109
[11]Sudarwan Danim, Metode Penelitian Ilmu-Ilmu Perilaku, ( Jakarta : Bumi aksara, 2000 ), Hal. 89
[12] Suharsimki Arikunto, Op. Cit, Hal.206
[13]Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 43.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar