Sabtu, 03 Maret 2012

KONDISI ISLAM DI KAMBOJA

PEMBAHASAN
KONDISI ISLAM DI KAMBOJA

A.    Giografis Kamboja 
Kamboja terletak dibagian Timur Asia. Berbatasa dengan Thailand dari arah utara. Laos daro arah utara dan Vitnam dari arah timur dan selatan. Luas Negara ini 181.055Km2 dengan jumlah penduduk 11.437.656 jiwa (sensus 1998).[1] Kamboja merupakan Negara  kesepuluh yang masuk ASEAN, yaitu Tahun 1999 negara ini merdeka pada tanggal 17 April 1953 dari penjajahan Perancis kepalah Negara di pegang oleh peresiden

B.    Perekonomian Kamboja
1.     Pertanian
Ekonomi Kamboja bertumpu pada bidang pertanian dengan padi sebagai hasil pertanian yang tanaman utama. Hasilnya berupa jagung. Tembakau dan sayuran.
2.     Industri
Perang Kamboja mengakibatkan hancurnya bidang perindustrian di Negara ini sehingga kekuarangan tenaga ahli yang terampil. Industri berupa bahan mentah, suku cadang dan sebagainya.

C.    Konsisi Umat  Islam di Kamboja
Beberapa ahli sejarah beranggapan bahwa Islam sampai Kamboja pada abad ke-11 M. mketika itu kaum muslimin berpran penting dalam pemerintahan kerajaan Campa.[2]
Masyarakat muslim di Kamboja adalah kelompok yang berhubungan erat dengan masyarakat muslim di Malaysia. Mayoritas muslim di Kamboja berasal dari kelompok etnis cam, kendati unsure melayu. Arab India dan Khamer juga terwakili.[3]
Penduduk muslim di Kampuchea  (Kamboja) pada awal 1970-an berjumlah sekitar 700.000 jiwa. Tidak kuarang dari 120 masjid tersebar di berbagai pemukiman muslim. Beberapa jenis pusat pendidikan Isalam juga di selenggarakan. Baik yang terkait dengan masjid maupun berupa Madrasah. Tidak kurang dari 600 ulama dan guru agama telah terlibat dalam kegiatan keislaman di kalangan masyarakat muslim di Kamboja. Artinya, keberadaan umat Muslim di Kamboja terlah di terima. Dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara.[4]
Mayoriatas muslim berasal dari etnis Cham,  sulit memastikan kapan Cham mulai mengenal Al-Qur’an Islam memasuki Masyrakat Cham di perkirakan pada pariode dinasti Zoong di Cinaq (960-1280). Komunitas muslim Cham sudah ada pada abad ke 10. tanpaknya melalui hubungan dengan orang-oarang melayulah Cham menjadi muslim,  Cham, setelah kejatuhan negeri pada tahun 1470. menyaksikan sebagai anggota Comunitas mereka menguasai Komboja di mana mereka semua adalah muslim.[5]
Pergolakan di Indonesia sejak akhir 1960-an dan spanjang 1930-an telah mempengaruhi kehidupan masyarakat muslim di Kamboja. Selaras dengan perkembangan gerakan komisi di Vitnam. Masyarakat Kamboja juga mereka terkena dampak gerakan tersebut yang jelas pengambilan alih kekuasaan oleh pol pot pada 1975 mendatangkan musibah besar bagi umat Islam.[6]
Dalam tragedi yang lebih tregis, ketika Rezim Pol pot yang telah mengusir penduduk kota besar. Menghancurkan pagoda-pagoda, masjid-masjid, Bamk-Bank serta tempat- bisnis yang lain dan membantai kaum intelektual. Pamer merah merusak seluruh instruktur Kamboja, mulai dari  oaring terpelajar dan intelektual  kemudian menyerang bangunan-bangunan serta semua instansi lainya yang di butuhkan bagi kehidupan negeri ini. Dalam penghancuran ini umat muslim yang paling menderita.
Sebelum itu Kompuchea pernah mengalami satu fase yang mainkan sejarah umat Islam . baik menyangkut politik ekonomi dominasi kaum muslim dan perdangan dan upaya penyiaran Islam yang sangat gencar dilakukan daerah ini telah membutuhkan memfasilifasi naiknya famor kelompok muslim di kerajaan Kamboja. Di Kamboja pranan dan pengaruh kaum muslimin lebih besar karena pada abad sebelumnya Champa yang kemudian bergabungan dengan kerajaan Kampuchea pernah mendapatkan kesultanan muslim. Penduduk Muslim di Kampuchea sebagaimana kaum muslim lainya bersifat cosmopolitan mungkin karena factor ilmiah yang kemudian menjadikan penguasa Kampuchea  masuk Islam di awal abad ke-17.[7]
Masuk Islamnya penguasa Kampuchea lebih memperkuat posisi dominasi masyarkata muslim di Kamboja. Namun seperti pengalaman Ayutthaya. Tidak stabilan hubungan internasional di wilayah ini memperngaruhi posisi masyarakat muslim di Kampuchea. Mereka tidak mampu mencapai posisi sebelumnya dan Islam tidak bisa memasuki elite penguasa sebagaimana kerajaan lain di Asia Tenggara. Aspirasi dikalangan Islam Tenggara mengakhiri kekuasaan Islam yang sanagat singkat di Kamboja. Nasib umat muslim yang berubah dengan cepat itu merupakan akibat dari serangan gencar yang dilakukan eropa yang kemudian mengakhiri dominasi Islam AsiaTenggara. Kaum muslimin Kamboja dalam era tertutup, mendapat bantuan dari yang diperoleh dari bank pembangunan Islam digunakan semata-mata untuk kaum muslimin yang menderita kekuarangan bahan pokok dalam segala sector.
Dari sebuah laporan statistik mengenai penduduk yang tahu huruf pada tingkat sekolah dasar, tercatat 1.304.225 anak, yang 761.811. di antaranya duduk di tahun pertama. Usia ini dimulai pada tahun 1975. hebat sekali, mengingat buku-buku pelajaran sekolah ditulis oleh sekelompok guru-guru untuk semua tingkat pendidikan.
Namun, apa yang terjadi dibawah Rezim Pol Pot sekolah-sekolah di tutup atau di tinggalkan, bahkan bantuan serta bahan pelajaran di sekolah di musnahkan. Tidak ada anak yang bersekolah yang berusi 6-10 tahun secara berkelanjutan, dan semuanya hanya duduk di tahun pertama sekolah mereka bersama mereka terdapat juga yang berusia 10-15 tahun artinya, mereka yang pernah bersekolah selama 1-4 tahun, tetapi telah keluar dan telah lupa pelajarannaya.[8]
Dalam iklim yang terltekan  dan tertindas setelah muncul pemimpin yang sadar akan perlunya pembebasan kaum muslimin di Kamboja salah seorang komunitas muslim yakni, Dr. Abdul Kayun yang memiliki kaum minoritas ini duduk di badan tertinggi, yaitu, Front persatuan Nasional. Teman seperjuangan al-Taman Ibrahim, Alumni Universitas Al-Azhar Cairo serta Muhammad Wan-wan, yang bertanggung jawab atas urusan agama dan Front persaudaraan nasional it uterus bderjuang untuk membebaskan kaum muslimin di sana. Gambaran lengkap mengenai situasi komunitas Islam yang sangat menderita dibawah Rezim Kolonial, Sihanouk, Ionol dan Polpot terdahulu,  strukturnya, para pemimpinya serta orang-orang militernya banyak nama-nama para penentang yang tewas sebagai suhada bagi Islam dalam berbagai Rezim penduduk muslim di Komboja berkisar 800.000, juta jiwa, tetapi lebih dari 70% di antaranya telah di bantai lebih dari 300 Guru terlibat dalam pengajaran agama dalam anggota komunitas ada beberapa sekh yang terkenal 9 pemegang Divlomat Al;-Azhar, 5 dari Uniaversitas Islam Madinah yang lainya mendapat pendidikan Universitas Al-Muhammadiyah di Klaten, Malaysia dan ada juga beberpa orang yang di didik dari kesemua ini hanya 38 orang yang masih hidup sisanya telah dibunuh oleh Rezim polpot, dan dari lulusan Al-Azhar hanya dua tertinggal.
Adapula masjid yang didirikan  tahun 1813 dan di bangun kembali 60 tahun yang lalu. Sekitar 40-50 jamaah berkumpul untuk menunaikan shalat harian negeri Kampuchea ini sebelumnya mempunyai 200 orang Dokter namun hanya 40 orang saja yang masih hidup.
UNICEF pada 1979 telah mengkoordinasikan semua kegiatan PBB yang di tugaskan dengan menugaskan 8 orang pakar. Membantu menghidupkan kembali kegiatan pertanian. Komisi tinggi untuk pengunsi mengarahkan tiga pakar yang bertanggung jawab untuk menerima mendapatkan kembali para pengunsi yang kembali ke negeri ini 185.000 mengunsi kembali dari Munthai 15.03 dari Vitnam dan 20.03 dari Laos dari jumlah 320.000 ini sekitar 20% adalah muslim.[9]
Miskipun komunitas Islam menderita akibat permusuhan terencana yang besar-besaran selama Pariode dari 1975 hingga Januari 1979. kini para anggota komunitas ini bebas melaksanakan kewajiban agamanya. Dan pemerintah sekarang ini sedang berupaya dengan sungguh untuk memberikan mereka perwakilan disemua tingkatan.









KESIMPULAN

Kamboja terletak dibagian Timur Asia. Berbatasa dengan Thailand dari arah utara. Laos daro arah utara dan Vitnam dari arah timur dan selatan. Luas Negara ini 181.055Km2 dengan jumlah penduduk 11.437.656 jiwa (sensus 1998).[10]
Masyarakat muslim di Kamboja adalah kelompok yang berhubungan erat dengan masyarakat muslim di Malaysia. Mayoritas muslim di Kamboja berasal dari kelompok etnis cam, kendati unsure melayu. Arab India dan Khamer juga terwakili. Penduduk muslim di Kampuchea  (Kamboja) pada awal 1970-an berjumlah sekitar 700.000 jiwa. Tidak kuarang dari 120 masjid
Dalam tragedi yang lebih tregis, ketika Rezim Pol pot yang telah mengusir penduduk kota besar. Menghancurkan pagoda-pagoda, masjid-masjid, Bamk-Bank serta tempat- bisnis yang lain dan membantai kaum intelektual.


DAFTAR PUSTAKA


Sadali, 2008, GeoZrafi , Jakarta: Bumi Aksara.


Thohir Ajid, ,2009, Studi Kawasan Dunia Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Thohir Ajid, ,2004, Studi Kawasan Dunia Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.













[1]Sadali, Georafi (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 54
[2]Ibid.
[3]sadali, Op.Cit., hal. 60
[4]Ajid Thohir, Studi Kawasan Dunia Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009). Hal 313Ibid.
[5]Ibid.
[7]Ibid.
[8]Ajid Thohir, Op.Cit.,hal 371
[10]Ajid Thohir.,Op.Cit., hal. 280

Tidak ada komentar:

Posting Komentar