Sabtu, 03 Maret 2012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)



Sekolah
:
SMAN 1 TEMBILAHAN HULU
Mata Pelajaran
:
Pendidikan Agama Islam
Kelas   /Semester
:
X8/1
Standar Kompetensi
:
4. Membiasakan perilaku terpuji
Kompetensi Dasar
:
4.1. Menjelaskan pengertian Husnuzan
4.2. menampilkan contoh perilaku Husnuzan
4.3. Membiasakan perilaku Husnuzan’ dalam kehidupan sehari-hari
Alokasi Waktu           
:
2 X  45 menit ( 1 pertemuan)

Indikator :
  • Mampu menjelaskan pengertian Husnuzan
  • Menampilkan contoh perilaku Husnuzan
  • Menunjukkan perilaku Husnuzan

Tujuan Pembelajaran 
  • Siswa dapat menjelaskan pengertian Husnuzan membaca dan mengartikan dalil naqlinya, serta menjelaskan fungsinya dalam kehidupan.

Karakter siswa yang diharapkan :           Dapat dipercaya ( Trustworthines)
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Berani ( courage )
Ketulusan ( Honesty )

Materi Pembelajaran   
  • Perilaku terpuji ( Husnuzan )
Uraian Materi
Husnuzhan artinya berprasangka baik. Sedangkan huznuzhan kepada Allah SWT mengandung arti selalu berprasangka baik kepada Allah SWT, karena Allah SWT terhadap hambanya seperti yang hambanya sangkakan kepadanya, kalau seorang hamba berprasangka buruk kepada Allah SWT maka buruklah prasangka Allah kepada orang tersebut, jika baik prasangka hamban kepadanya maka baik pulalah prasangka Allah kepada orang tersebut.
Orang yang berprasangka baik kepada Allah tentu meiliki akhlak yang baik (sifat terpuji). Akhlak yang baik merupakan modal yang lebih berharga dibanding dengan modal harta kekayaan. Selain itu akhlak mulia dapat meninggikan derajat dan martabat di hadapan manusia, sekaligus menyempurnakan iman dan mendekatkan hubungan kita kepada Allah. Rasulullah SAW dalam sebuah haditsnya mengingatkan kepada kita:
اَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ اِيْمَانًا اَحْسَنُهُمْ خَلْقًا ( رواه الترمذى)
Artinya: “Orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR Tirmidzi)
Itulah pentingnya pembinaan akhlak yang baik. Sehingga ketika Rasulullah SAW menjawab pertanyaan dari seorang badui pada suatu hari tentang pekerjaan yang mulia, apakah pekerjaan yang terkait diberikan oleh seorang manusia, maka beliau menjawab, bahwa pekerjaan yang mulia dan terbaik diberikan oleh seorang manusia adalah “akhak yang mulia”.
Rasulullah sendiri bersikap dan ber akhlakul mahmudah (akhlak mulia) sepanjang hidupnya. Sehingga beliau pernah memberikan penghargaan tersendiri kepada pengikutnyta yang berakhlak baik. Misalnya, suatu ketika Rasulullah diberi tahu bahwa seorang perempuan bernama Fulanah rajin shalat, puasa, dan sedekah, tetapi suka menyakiti tetangga dengan mulutnya. Apa kata Rasulullah? “ia akan masuk surga.”
Diantara akhlak terpuji yang dicontohkan Rasulullah ialah bahwa dia memiliki sifat sabar dalam kehidupannya. Sabar artinya orang yang mampu menahan diri atau mampu mengendalikan nafsu amarah. Sabar juga sering disebut dengan kemampuan seseorang dalam menahan emosi.
Sebenarnya orang yang sabar ialah orang yang keras, yaitu keras dalam menguasai nafsu amarah.
لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرْعَةِ . اِنَّمَا الشَّدِيْدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ ( رواه متفق عليه)
Artinya: “Bukan ukuran kekuatan seseorang itu dengan bergulat, tetapi yang kuat ialah orang yang menahan hawa nafsunya pada waktu marah” (HR Muttafaqu Alaihi)
Orang yang sabar bila menerima musibah, ia akan mampu mengendalikan perasaannya. Sehingga ia tidak terhanyut dalam kesedihan yang berkepanjangan. Apalagi jika seseorang itu menyadari segala musibah dan cobaan itu datangnya dari Allah juga.
Adapun sabar dalam pengertian Islam ialah tahan uji dalam menghadapi suka dan suka hidup, dengan ridha dan ikhlas serta berserah diri kepada Allah. Sabar itu diperintahkan dalam agama. Dalam Al Qur’an disebutkan:
Artinya: “Hai orang-orana yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat.” (QS Al Baqarah ; 153)
Hidup di dunia tidak luput dari berbagai cobaan. Cobaan itu bisa berupa kesenangan dan kesusahan, sehat dan sakit, serta suka dan duka. Adakalanya hal itu dialami diri sendiri, keluarga, sahabat dan sebagainya.
Apa yang dialami manusia itu semua datangnya dari Allah dan merupakan ujian hidup. Berbagai macam persoalan yang dihadapi dalam hidupm ini akan menambah keimanan kita apabila kita ikhlas menerimanya. Allah SWT menggambarkan dalam Al Qur’an berbagai macam cobaan yang akan dialami manusia serta bagaimana seharusnya sikap manusia dalam menerima cobaan tersebut
Artinya: “155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. 156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.” (QS Al Baqarah : 155-156)
Pada hakikatnya, apapun yang kita alami terhadap cobaan yang diberikan Allah, kita harus berbaik sangka. Misalnya, cobaan sakit, keluarga kita ada yang mengalami kecelakaan lalu lintas, semua itu adalah cobaan dan kita harus tabah dan tawakal menghadapinya. Karena semakin sayang Allah kepada seorang hambanya maka Allah akan menguji orang tersebut dengan cobaan yang lebih besar, sehingga kadar keimanannya bertambah pula. Bila ia dapat bersabar menerima cobaan yang Allah berikan maka Allah akan memberikan ganjaran yang sangat mulia yaitu mendapatkan surganya Allah SWT seprti yang diuraikan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh bukhari:
Artinya :Dari Anas bin Malik, ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : “Sesungguhnya Allah berfirman : “Apabila Aku menguji hambaku dengan kedua  kesayangannya lalu ia bersabar maka Aku menggantikannya dengan sorga”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Cara Membiasakan Diri Bersikap Sabar
  1. Zikrullah (Mengingat Allah)
Firman Allah dalam surat Ar Ra’du ayat 28 menjelaskan sebagai berikut:
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar Ra’du : 28)
Dalam ayat lain Allah menybutkan:  Artinya : Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya (QS Al Ahzab : 41)
Zikir bisa melalui pengucapan lisan dengan memperbanyak menyebut asma Allah. Tetapi, zikir juga bisa dilakukan dengan tindakan merenung dan memperhatikan kejadian di sekeliling kita dengan tujuan menarik hikmah. Sehingga akhirnya sadar bahwa segala sesuatu itu datangnya dari Allah juga. Orang yang sabar selalu mengingat Allah dan menyebut asama Allah apabila menghadapi kesulitan dan musibah, bahkan dalam sebuah hadits disebutkan bila seseorang berzikir dan membaca Al Qur’an hingga ia lupa untuk meminta sesuatu kepada Allah maka Allah akan memberikan nikmat kepadanya melebihi apa yang sebelumnya ia inginkan
Artinya :Dari Abu Sa’id Al Khudri ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda: Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfinnan : “Barang siapa yang sibuk membaca Al Qur’an dan dzikir kepada Ku dengan tidak memohon kepada Ku, maka ia Aku beri sesuatu yang lebih utama dari pada apa yang Aku berikan kepada orang yang minta”. Kelebihan firman Allah atas seluruh perkataan seperti kelebihan Allah atas seluruh makhlukNya“. (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).
  1. Mengendalikan Emosi
Agar seseorang bisa berbuat sabar, maka harus berlatih mengendalikan emosi. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam melatih mengendalikan nafsu atau emosi ini:
  1. Melatih serta mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan membaca ayat-ayat suci Al Qur’an, shalat, puasa, dan ibadah lainnya. Seseorang tidak akan terus melampiaskan berang atau kemarahannya apabila ayat suci Al Qur’an dibaca. Oleh karena itu, bukan hal yang aneh apabila ayat suci Al Qur’an bisa digunakan untuk melerai orang yang bertikai. Demikian pula Rasulullah SAW memberikan resep bagaimana caranya meredam amarah. “Berwudu’lah!” Demikian anjuran Rasulullah SAW.
  2. Menghindari kebiasaan-kebiasaan yang dilarang agama. Orang yang mampu menghindarkan diri dari kebiasaan yang dilarang agama, akan membuat hidupnya terbiasa dengan hal-hal yang baik dan tidak mudah melakukan perbuatan-perbuatan keji. Orang yang tidak sabar, pada umumnya adalah orang yang tidak perduli, bersikap kasar, berbuat keji misalnya berjudi, minum-minuman keras, berkelahi, mengeluarkan kata-kata kotor, menyebarkan fitnah dan masih banyak lagi.
  3. Memilih lingkungan pergaulan yang baik. Agar bisa menjadi manusia yang memiliki sifat sabar, maka bisa diperoleh dengan memasuki lingkungan pergaulan yang baik, yang cinta akan kebenaran, kebaikan, dan keadilan.
Metode Pembelajaran 
  • Ceramah
  • Tanya jawab

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan awal ( 5 Menit )
  • Mengucapkan salam .
  • Guru mengajak siswa membacadoa’ sebelum memulai pelajaran.
  • Guru mengabsen siswa 
  • Guru memotivasi siswa mengenai pentingnya berakhlak mulia.
Kegiatan Inti ( 75 Menit )
1). Eksplorasi
  • Guru menjelaskan pengertian husnuzan
  • Siswa menelaah lebih dalam mengenai husnuzan
2).  Elaborasi
  • Siswa berlatih membaca dalil naqli tentang husnuzan
      3) Konfirmasi
  • Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
  • Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan )

Kegiatan akhir (10 menit )
  • bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan  pelajaran;
  • melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
  • memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
  • menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Sumber Belajar           
·        Buku pelajaran PAI SMA kelas X
·        LKS PAI
·         Al-Qur’an dan terjemahannya
·        Media gambar

Evaluasi
  • Tertulis
  • Lisan
Soal
1.       Jelaskanlah pengertian Husnuzan?
2.       sebutkan Cara Membiasakan Diri Bersikap Sabar ?
Kunci jawaban
  1. Husnuzhan artinya berprasangka baik
  2. Zikrullah (Mengingat Allah) dan Mengendalikan Emosi



















                
Guru Pamong





Ramaini, S.Ag
NIP: 195505051985032004
Tembilahan, 1 November  2011
Mahasiswa Peraktek Mengajar




Suhardi
NIM: 1209.08.05062

Mengetahui
Wakasek  Sekolah
SMA N 1 Tembilahan Hulu



Drs. Hamdi
NIP: 196311121993031003

Dosen Pembimbing





Dra. Sri Mulyati ,M.A
NIK: 0011209100



Tidak ada komentar:

Posting Komentar